Layanan Aduan dan Aspirasi Pelayanan Publik : www.lapor.go.id

Camat Limboro Buka Pelatihan Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah Perempuan Untuk Ibu-Ibu Majelis Taklim


21 Mar 2023   KEGIATAN

Limboro, Senin 20 Maret 2023 Camat Limboro (Arman Syam, S.Sos) membuka acara tata cara penyelenggaraan jenazah perempuan tahap III yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bekerjasama dengan Pengurus Majelis Taklim. Peserta acara tersebut adalah perwakilan pengurus majelis taklim dari setiap desa/kelurahan dalam wilayah Kecamatan Limboro. Acara yang berlangsung di aula Kantor Camat Limboro tersebut dimulai sekitar jam 09.30 wita.

Masnia, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Pendidikan dan Pelatihan Kecamatan Limboro yang merupakan koordinator acara tersebut menyatakan bahwa jumlah peserta kegiatan tersebut sebanyak 30 orang dimana setiap desa/kelurahan mengutus 2 – 3 orang perwakilannya. “Sedianya kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2023 lalu akan tetapi karena bersamaan dengan jadwal Musrenbang Kecamatan Limboro, maka acara tersebut digeser pelaksanaannya hari ini”, paparnya.

Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan tersebut sedianya juga akan dihadiri oleh Hj. Jumriah Ibrahim, yang merupakan penasehat Majelis Taklim Kabupaten dan ibu Bupati Kabupaten Polewali Mandar, akan tetapi karena memiliki agenda kegiatan di tempat lain diwaktu bersamaan sehingga beliau tidak bisa hadir. Turut hadir dalam acara tersebut bebera staf dari bagian Kesra yang juga turut memfasilitasi kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Camat Limboro mengharapkan peserta pelatihan agar ilmu yang didapat dalam pelatihan tersebut hendaknya bisa diaplikasikan nantinya di desa/kelurahan masing-masing karena di desa-desa jumlah orang yang bisa dan paham dalam mengurus jenazah jumlahnya kadang terbatas. Lebih lanjut dia berpesan supaya peserta pelatihan tidak takut dengan jenazah, karena ganjaran pahala yang akan didapat nantinya juga besar.

Meskipun sempat diwarnai dengan padamnya aliran listrik PLN karena perbaikan jaringan listrik dalam wilayah Kecamatan Limboro, acara tersebut dapat terlaksana dengan baik dengan kesigapan staf Kecamatan Limboro menyediakan tenaga listrik alternatif berupa genset untuk keperluan sound system dan penerangan dalam ruangan.

Setelah acara tersebut dibuka secara resmi oleh camat Limboro, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ustaz Suaib Jawas dan dipandu oleh ustaz Subhan. Dimana kedua ustaz tersebut menyelesaikan pendidikan Strata Satunya (S1) pada Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare yang seangkatan dengan admin tetapi pada jurusan yang berbeda. Kedua ustaz yang dihadirkan dalam acara tersebut juga merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Polewali Mandar.

Diawal acara, ustaz Subhan yang dikenal sebagai ustaz dengan bahasa dan tutur kata yang lembut mencoba menggali pengetahuan peserta dalam penyelenggaraan jenazah dimana dalam sesi ini diketahui bahwa terdapat sepuluh orang peserta yang sudah berpengalaman dalam penyelenggaraan jenazah. Sementara itu ustaz Syuaib dalam paparan materinya menjelaskan tentang pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang terlibat dalam mengurus jenazah dimana mereka yang turut serta dalam penyelenggaraan jenazah diharapkan untuk menyembunyikan kondisi ataupun kekurangan dari jenazah dan tidak menceritakan pada orang lain. Lebih lanjut dia menjelaskan empat kewajiban orang yang masih hidup terhadap orang yang sudah meninggal seperti memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan. Dalam sesi ini materi dikerucutkan ke materi persiapan pengurusan jenazah perempuan mulai dari tahap persiapan kain kapan, memandikan, dan mengkapani. Selain memaparkan materi ustaz Syuaib juga mempraktekkan uraian tata cara memandikan dan menkafani jenazah dengan bantuan alat peraga yang telah disediakan sehingga materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh peserta pelatihan.

Diakhir acara, materi ditutup dengan sesi tanya jawab untuk mendapatkan feedback dari peserta untuk memperjelas pemahaman mereka. Diantara penanya seperti Ibu Lujnah, anggota majeles Taklim desa Palece yang menanyakan seputar masalah fidyah untuk orang yang meninggal. Sementara itu ibu Chitra Al Jannah yang merupakan peserta dari Kelurahan Limboro dan juga merupakan pengurus Majelis Taklim Kecamatan Limboro memberikan pertanyaan yang cukup padat mulai dari waktu untuk menshalatkan jenazah, hukum dan sejarah penggunaan daun bidara dalam campuran air untuk memandikan jenazah, cara memandikan jenazah yang sudah rusak, dan apakah boleh menguburkan jenazah di malam hari.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian kembali dijelaskan oleh ustaz Syuaib dengan bahasa yang sangat komunikatif dan mudah dipahami. Demikian juga dengan pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang lain dijawab dengan rinci dan pemaparan yang sangat jelas. Menjelang jam 12.00 wita acara tersebut ditutup, dimana acara serupa juga akan digelar di Kecamatan Tinambung pada jam 14.00 wita dengan pemateri yang sama.  

Kegiatan Terbaru

TP. PKK Sulawesi Barat Bekerjasama Dengan Dinas P3AP2KB Gelar Rakor di Kecamatan Limboro...
30 Jun 2021

Limboro – Tim Penggerak PKK Sulawesi Barat yang diketuai oleh Hj. Andi Ruskati Ali Baal bekerjsama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Sulawesi Barat melakukan rapat koordinasi Stunting & Perkawinan Anak, Percepatan Kota Layak Anak (KLA), dan Desa Ramah Perempuan yang dilaksanakan di Kantor Camat Limboro, Senin, (29/06/2021).           Acara yang dimulai jam sekitar 09.00 WITA tersebut dibuka oleh Hj. Andi Ruskati Ali Baal. Hadir dalam acara tersebut berbagai unsur baik pada tingkat Kecamatan dan Desa di Kecamatan Limboro seperti Camat Limboro, para Kepala Desa/lurah, Ketua BPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, PLKB, Babinsa, Babinkamtibmas, Kader Posyandu, Kader Pembangunan Manusia, Ketua TP PKK pada tingkat kecamatan dan desa, Forum Anak, Perempuan Wirausaha Desa, dan beberapa unsur lainnya di Kecamatan Limboro. Dalam paparannya Kepala Dinas Kadis P3AP2KB Provinsi Sulawesi Barat,      Hj. Djamilah, SH. MH menyatakan bahwa terdapat beberapa indikator kecamatan dinyatakan layak anak seperti: adanya kebijakan kecamatan tentang pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak; ada data/profil anak Kecamatan yang terpilah menurut jenis kelamin dan umur; Forum Anak Kecamatan aktif dalam Musrenbang Kecamatan; ada kelompok olah raga/kesenian anak; ada mekanisme bagi Forum Anak Kecamatan sebagai 2P dan PAPP; persentase anak diregistrasi kelahirannya melebihi angka persentase rata-rata kabupaten/kota; tidak ada perkawinan anak dalam kurun waktu satu tahun terakhir; tidak ada gizi buruk dalam kurun waktu satu tahun terakhir; semua anak mendapat pendidikan formal/non-formal; ada ruang baca anak/layanan informasi yang layak anak; ada kelompok konsultasi keluarga; ada ruang publik bebas asap rokok; ada layanan PAUD-HI; dan ada ruang/taman bermain bagi anak. Sementara Desa Ramah Perempuan dan Anak yakni desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. Desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana publik yang ramah perempuan. Diakhir acara, Camat Limboro, Haidir, A.Md mengajak para Kepala Desa/Lurah yang ada diwilayahnya untuk bekerjasama dalam mewujudkan kecamatan dan desa ramah perempuan dan anak. Pihak Pemerintah Kecamatan Limboro siap untuk bekerjsama dan senantiasa akan memberikan bantuan untuk mewujudkan hal tersebut. Dia juga mengajak pengurus Forum Anak di Kecamatan Limboro untuk bertemu mendiskusikan seputar permasalahan anak yang ada di Kecamatan Limboro. ...

Selengkapnya...
PESONA AIR TERJUN SUPPUANG BAU DESA PENDULANGAN...
24 Sep 2021

Limboro (24/09/2021) Air terjun Suppuang Bau merupakan salah satu permandian alam yang terletak di Dusun Jati Desa Pendulangan Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar. Meskipun belum begitu popular, pesona air terjun ini yang masih sangat alami dapat memikat hati mereka yang telah berkunjung ke tempat ini. Air terjun ini telah lama dimamfaatkan oleh pemuda-pemudi desa setempat sebagai tempat untuk bersantai dan menghilangkan penat. Dalam beberapa tahun terakhir air terjun ini juga sudah dikunjungi oleh orang-orang dari luar desa seperti dari desa Sambaliwali dan desa-desa di sekitar Kecamatan Luyo. Orang-orang yang berkunjung ke desa Pendulangan kadang tak mau melewatkan momen untuk sekedar mandi di ari terjun Suppuang Bau seperti yang dilakukan admin beberapa hari lalu ketika berkunjung ke Desa ini.Admin sendiri sudah beberapa kali mengunjungi air terjun ini ketika kebetulan berkunjung ke Desa Pendulangan baik pada pagi maupun sore hari. Admin pertama kali mengunjungi air terjun ini pada tahun 2018 bersama teman-teman penyelenggara Pemilu di tingkat Kecamatan Limboro pada masa perhelatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018. Datang di waktu yang berbeda, air terjun ini menyajikan pemandangan yang tetap menarik dan keunikan yang berbeda. Ketika berkunjung di pagi hari, pengunjung akan dimanjakan dengan kesejukan dan kesegaran air terjun ini. Sementara pada waktu sore, terdapat pantulan sinar matahari ditebing-tebing air terjun ini sehingga membuat pemandangan di sekitar air terjun menjadi lebih menarik. Letak air terjun Suppuang Bau sendiri hanya berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman warga yang dapat dilalui dengan kendaraan roda dua. Pengunjung dapat langsung mandi dibawah guyuran air terjun ini dengan berjalan di sela-sela tebing air terjun pada sisi kiri karena pada bagian ini kedalaman air terjun ini hanya sampai pada bagian dada orang dewasa. Hal tersebut berbeda pada sisi kanan dimana kedalamannya mencapai 2 meter. Bagi mereka yang suka berenang akan banyak memamfaatkan sisi kanan air terjun ini. Meskipun kedalamannya mencapai 2 meter, air terjun ini relatif aman bagi pengunjung. Air terjun ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk bersantai bersama teman-teman maupun keluarga. Nama dari air terjun ini juga punya filosofi yang menarik. “Suppuang Bau” terdiri dari dua suku kata dalam bahasa Mandar. Suppuang yang berasal dengan kata dasar “Suppu” bisa dialihmaknakan dalam bahasa Indonesia “terdesak atau terhimpit” sementara kata “Bau” bisa diartikan ikan (dalam hal ini ikan air tawar).  Menurut Ahmad (30 th) salah satu Pemuda setempat bahwa dari dahulu bahkan sampai sekarang pemuda-pemuda setempat sering berburu berbagai jenis ikan air tawar di kali kecil yang mengalir ke hilir di lokasi air terjun ini. Dalam berburu ikan tawar di tempat tersebut, ikan-ikan itu akan terjebak atau terdesak/terhimpit di air terjun ini (tidak dapat lagi melompat keatas air terjun) sehingga memudahkan orang-orang yang berburu ikan untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Oleh karena itu penduduk setempat menamakan air terjun ini “Suppuang Bau”. Sebelum banjir besar tahun 2009 kedalaman air terjun ini bisa mencapai 5 meter lebih. Akan tetapi setelah banjir tersebut, material longsor mengendap di dasar air terjun ini sehingga menyebabkan pendangkalan air terjun ini. Meskipun terjadi pendangkalan, akan tetapi air terjun ini tetap menarik untuk dikunjungi dan salah satu keuntungan dari proses pendangkalan tersebut adalah air terjun ini menjadi lebih aman untuk pengunjung.  Desa Pendulangan mungkin masih kurang familiar bagi sebagian orang. Olehnya itu admin akan mencoba mendeskripsikan desa ini secara singkat. Desa Pendulangan secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar. Desa ini merupakan  desa terjauh dalam wilayah Kecamatan Limboro yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Todang-Todang. Disisi Timur desa ini berbatasan dengan Desa Sambaliwali Kecamatan Luyo, Disisi Barat berbatasan dengan Desa Todang-Todang dan Kecamatan Alu. Sementara di sebelah utara berbatasan dengan Desa Pussui Barat Kecamatan Luyo, dan disebelah Selatan Berbatasan Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian.Untuk berkunjung ke desa ini ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui yaitu lewat Desa Todang-Todang atau memutar lewat kecamatan Luyo. Dari ibukota kecamatan Limboro jalur lewat Desa Todang-Todang jarak tempuhnya lebih dekat akan tetapi jalur ini hanya bisa dilalui roda empat sampai di Desa Todang-Todang, sementara perjalanan dari desa Todang-Todang ke Desa Pendulangan hanya bisa dilalui roda dua dengan melalui jalan tani. Ketika baru diguyur hujan, jalan ini akan sulit dilalui oleh kendaraan roda dua karena kondisi jalan yang becek dan licin. Untuk melalui jalur ini, pengendera motor juga harus cukup mahir mengendarai motor mengingat kondisi jalan yang tidak rata yang kadang menanjak dan menurun selain permukaan jalan yang kadang berlubang akibat terkikis air hujan. Meskipun kondisi jalan yang menantang ketika melewati jalur Desa Todang-Todang, melewati jalur ini menyajikan pemandangan alam yang menarik berupa deretan pegunungan yang menghijau disepanjang sisi jalan.Alternatif kedua untuk masuk ke Desa Pendulangan adalah lewat jalur panyingkul Kecamatan Luyo. Meskipun harus memutar, kondisi jalan lewat jalur ini lebih mendingan dibanding lewat jalur Todang-Todang meskipun sebagian jalan juga masih berkerikil dan berlubang selepas dari pusat Kecamatan Luyo. Selain itu akses jalan lewat jalur ini bisa dilalui kendaraan roda empat. Waktu tempuh dari Limboro ke Desa Pendulangan lewat jalur Desa Todang-Todang bisa ditempuh sekitar 1 jam sementara lewat jalur Luyo bisa ditempuh 2 jam perjalanan....

Selengkapnya...
Camat Limboro Terima Mahasiswa KKN STAIN Majene...
02 Feb 2022

Camat Limboro Terima Mahasiswa KKN STAIN MajeneRabu (02/02/2022) Camat Limboro, Haidir, A.Md menerima mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN Majene) di Aula Kantor Camat Limboro yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Wilayah Kecamatan Limboro. Sebanyak 70 orang mahasiswa dari berbagai fakultas/jurusan akan melaksanakan KKN di sepuluh desa/kelurahan dalam wilayah Kecamatan Limboro. Desa/kelurahan tersebut diantaranya Kelurahan Limboro, Desa Palece, Desa Lembang-Lembang, Desa Salarri, Desa Samasundu, Desa Napo, Desa Renggeang, Desa Tandassura, Desa Tangan Baru dan Desa Todang-Todang.Dalam sambutannya, Camat Limboro memberikan gambaran singkat mengenai keadaan geografis desa-desa yang akan menjadi lokasi KKN. Dimana terdapat beberapa desa yang terletak di dataran tinggi, dan tiga desa berada diseberang sungai, dan selebihnya sangat mudah dijangkau dari ibukota Kecamatan Limboro. Mahasiswa juga mengharapkan mahasiswa melakukan pengenalan wilayah setibanya nanti di lokasi KKN agar memudahkan mahasiswa untuk menerapkan program yang akan mereka laksanakan. Selain itu Camat Limboro mengharapkan agar mahasiswa tidak fokus ke program fisik, akan tetapi akan lebih baik jika program mahasiswa diarahkan ke program non fisik seperti mengajar di sekolah-sekolah atau kegiatan yang bersifat pembinaan untuk anak-anak sekolah atau remaja. “Dalam berkegiatan nantinya adek-adek mahasiswa harus tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19”, ujarnya.Diakhir sambutannya Camat Limboro menitipkan pesan kepada para mahasiswa agar senantiasa dapat menjaga nama baik almamaternya, dengan tetap menjaga sikap dan perilaku di masyarakat nantinya apalagi mereka adalah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam.Sementara Dosen Pendamping Mahasiswa STAIN Majene, Burhanuddin, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan Limboro khususnya Camat Limboro dan para Kepala Desa/Lurah yang telah menerima mahasiswa STAIN Majene untuk melaksanakan KKN dalam wilayah Kecamatan Limboro setelah mereka mengeyam pendidikan di kampus kurang lebih 3 tahun. “KKN yang dilaksanakan ini merupakan salah satu implementasi dari Tri Darma perguruan Tinggi. Dimana Tri Darma Perguruan Tinggi mencakup tiga aspek yaitu: Pendidikan dan pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; serta Pengabdian kepada masyarakat. KKN Tahun 2022 ini merupakan KKN angkatan II yang dilaksanakan STAIN Majene dengan mengusung tema Membangun Kerukunan dan Menjaga Nilai-nilai Toleransi Beragama Dalam Bingkai Perdamaian. Kami mengharapkan kepada mahasiswa ketika menemui masalah di lapangan, segera komunikasikan dengan Pak Desa dan Pak Camat, Pak Camat adalah orang yang memiliki pengalaman yang sangat banyak, saya yakin bahwa beliau akan dapat memberikan bimbingan dan pemecahan terhadap masalah yang nanti kalian hadapi di lapangan” ujarnya. Setelah seremoni penerimaan mahasiswa tersebut selesai, Mahasiswa KKN bersama Dosen Pembimbing dari STAIN Majene langsung menuju ke desa masing-masing bersama dengan kepala desa atau perwakilan kepala desa yang juga hadir dalam acara tersebut.   ...

Selengkapnya...
BUPATI AIM HADIRI LAUNCHING PELAYANAN PUBLIK DESA TANDASSURA...
01 Apr 2022

          Jumat tanggal 1 April 2022 Pemerintah Desa Tandassura melakukan launching Pelayanan Publik yang bertempat di halaman Kantor Desa Tandassura. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar (AIM), Kepala Dinas PMD Hj. Andi Nursami Masdar, Kepala Dinas Catatan Sipil, Inspektur Inspektorat, Camat Limboro, Kapolsek Tinambung, Danramil Tinambung, Kepala KUA Kecamatan Limboro, Kepala UPTD Puskesmas Limboro, Para Kepala Desa dan Lurah serta beberapa pejabat lainnya.          Acara yang dimulai sekitar jam 09.00 Wita tersebut diawali dengan pembacaan doa yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video profil Desa Tandassura, sambutan Kepala Desa Tandassura, dan kemudian dilanjutkan sambutan Bupati Polewali Mandar. Dalam sambutannya Kepala Desa Tandassura Zulfikar Yunus menyatakan bahwa terdapat 24 jenis layanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Tandassura dengan mengusung VISI dan Misi sebagai berikut:Visi: “Mewujudkan Desa Tandassura TAMPAN (Transparan, Aman, Mapan dan Nyaman)”. Misi: “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima; Mewujudkan SDM yang Unggul dan Religius; Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Desa; serta Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Berbasis Kawasan Pedesaan”.  Salah satu bentuk inovasi pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Desa Tandassura kepada masyarakatnya adalah antar jemput pengurusan berbagai dokumen yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dibidang kesehatan, bagi warga yang sakit dan ingin berobat ke Puskesmas, pihak Pemdes juga akan melakukan antar jemput. Sementara itu dalam sambutannya Bupati Polewali Mandar (AIM) berharap bahwa setelah launching pelayanan publik tersebut, pelayanan tersebut dapat segera berjalan dengan baik sebagaimana diharapkan. Bupati AIM juga berharap agar pemerintah desa dapat menjaling koordinasi dengan berbagai pihak baik Babinsa, Babinkabtimas, Puskesmas, untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat Sementara itu, ditempat terpisah Dinas Kependudukan dan Catatan Spil juga menyelenggarakan layanan kependudukan bagi masyarakat Desa Tandassura dan sekitarnya yang meliputi pencetakan KTP-el, Kartu Keluarga serta pembuatan akte kelahiran....

Selengkapnya...

Kategori

  • 14
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0